“Wildlife corridors are important in forests to make sure the Protected motion of animals, particularly in locations fragmented by human exercise.”
Product pembiayaan hybrid yang menggabungkan dana sosial keagamaan dan investasi komersial syariah sedang dikembangkan sebagai solusi restorasi hutan tropis berskala besar.
Refleksi Hari Bumi 2025 mengingatkan kembali bahwa menjaga bumi bukan sekadar pilihan etis, tetapi amanah spiritual yang tak terpisahkan dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Tak hanya itu, kerusakan lingkungan kini telah memicu migrasi paksa akibat bencana, dikenal sebagai weather refugee.
Tantangan terbesar dalam usaha konservasi hutan hujan tropis tuh pastinya datang dari faktor ekonomi dan politik. Banyak banget kepentingan yang bikin hutan terancam karena proyek-proyek besar ataupun aktivitas ilegal. Sayangnya, enggak semua orang paham pentingnya pelestarian hutan dibandingkan keuntungan finansial jangka pendek.
Beberapa program yang akan dijalankan tahun ini, di antaranya kegiatan konservasi kawasan dan wisata edukasi penyu, penanaman hutan bakau sekitar Gardu Induk Sambelia, konservasi terumbu karang dan pemeliharaan transplantasi karang berkelanjutan serta rehabilitasi mangrove Pantai Utara Jawa.
Dalam peringatan Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 April, perhatian dunia tertuju pada ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem worldwide, khususnya deforestasi hutan tropis yang terus memburuk.
Program ini memiliki four utama yang berfokus pada rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan masyarakat di lingkungan sekitar. Peluncuran Program Konservasi Laut ini
Selain itu, hutan ini juga habitat bagi ribuan spesies flora dan fauna yang banyak di antaranya langka dan unik. Bayangin kalo mereka punah, men, kita bakal kehilangan keragaman hayati yang sangat berharga. Nggak cuma itu, hutan hujan juga sumber obat-obatan alami yang bisa bermanfaat buat kesehatan manusia. So, upaya pelestarian itu a thing yang mesti kita prioritaskan, biar keberlangsungan makhluk-makhluk hidup tetap terjaga.
“Pelestarian alam bukan hanya tanggung jawab ekologis, tetapi juga manifestasi dari ibadah yang memiliki dimensi spiritual dan sosial,” ujarnya.
Terkenal karena kecepatan dan ketangkasannya, Barakuda memainkan peran penting dalam ekosistem laut dengan menjaga keseimbangan melalui perilaku predasinya, terutama memangsa ikan yang lebih kecil. Namun, populasi mereka menghadapi ancaman dari penangkapan berlebihan dan degradasi habitat, menekankan pentingnya upaya konservasi untuk menjaga keberlanjutan makhluk menarik ini dan keseimbangan halus yang mereka berikan di dunia bawah laut.
Tak hanya itu, kerusakan lingkungan kini telah memicu migrasi paksa akibat bencana, dikenal mendapatkan informasi lebih lanjut sebagai climate refugee.
Perubahan fungsi lahan menjadi perkebunan, tambang, dan infrastruktur menjadi penyebab utama. Dampaknya multidimensional: pelepasan karbon yang mempercepat perubahan iklim, peningkatan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, hingga hilangnya mata pencaharian masyarakat adat dan pedesaan.
Konservasi laut juga berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan menjaga ekosistem laut tetap seimbang, maka berbagai spesies laut dapat terus hidup dan berkembang dengan baik.